POLA PEMBANGUNAN KOPERASI DI INDONESIA


                          Tugas Ekonomi Koperasi (SoftSkills)

Disusun Oleh :
Nama                             :         Rachmah Auliawati
NPM                             :         28216446
Fakultas                         :         Ekonomi
Jurusan                          :         Akuntansi  
Mata Kuliah                   :         Ekonomi Koperasi

                                                           
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017

            Pola pembangunan koperasi pada saat sekarang tentunya berbedan dengan pola pembangunan koperasi sebelum terjadi globalisasi ekonomi. Pada masa lalu (PJP I) koperasi mempunyai tiga peran penting dalam pembangunan ekonomi nasional yaitu :
1.      Koperasi diharapkan mampu mengakomodasikan dan menggerakan potensi masyarakat golongan ekonomi lemah.
2.      Koperasi adalah lembaga ekonomi yang keberadaanya sangat diperlukan oleh sebagian besar bangsa indonesia
3.      Koperasi adalah lembaga ekonomi yang diharapkan dapat berperan utama sebagai agen pemerataan pembangunan ekonomi nasional.
Keberhasilan koperasi pada waktu itu diukur dengan satuan-satuan kuantitatif misalnya jumlah koperasi/KUD, jumlah anggota koperasi, pertumbuhan volume usaha, jumlah modal usaha, sisa hasil usaha dan laba sebagainya.
Pada saat ini pola pembangunan koperasi sangat dipengaruhi oleh perubahan lingkungan bisnis yang kontinue dan mengglobal. Sehubungan dengan hal tersebut koperasi untuk terus berkembang dan mampu bersaing dalam dunia bisnis secara optimal.
Pembangunan koperasi dimasa depan harus berorientasi pada bisnis murni agar mampu bersaing dalam tataran global, meskipun secara ideologi koperasi harus tetap bertahan sebagai wadah perjuangan ekonomi rakyat (fungsi sosial). Pada tahun 1994 Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia mengusulkan beberaoa kriteria kualitatif tentang pola pembangunan koperasi dimasa mendatang, sebagai berikut:
1.      Koperasi harus memiliki kemampuan untuk mengantisipasi kecenderungan perubahan lingkungan
Kriteria ini berdasarkan pemikiran bahwa sebagian besar ata mungkin semua koperasi primer di Indonesia masih belum mempunyai kemampuan untuk meprakirakan segala kemungkinan yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Karena itu kelembagaan koperasi  yang mempunyai tenaga ahli harus banyak melakukan studi dan penelitian mengenai dampak perubahan masalah-masalah ekonomi, politik, teknologi, dan sosial budaya yang berkembang dalam kehidupan masyarakat.

2.      Koperasi harus mampu bersaing dengan kekuatan ekonomi non-koperasi.
Supaya dapat bersaing dengan kekuatan-kekuatan ekonomi lainnya, koperasi harus betul-betul mandiri dan dapat melakukan penjualan/menghasilkan produk yang sangat berdiferensiasi. Maksudnya koperasi dapat mencapai tingkat kekhususan, sehingga pelanggan dapat merasakan kepuasan tertentu apabila membeli barang-barang atau memanfaatkan jasa koperasi. Dengan demikian koperasi harus dapat menentukan peran apa yang akan dipilih dan dilakukan dalam melayani kebutuhan masyarakat dengan kualitas layanan yang memadai.

3.      Pengurus dan manajer koperasi harus berjiwa wiraswasta.
Supaya koperasi dapat mencapai tingkat perkembangan yang diharapkan maka para pengurus dan manajernya harus mematuhi konsep-konsep bisnis secara memadai. Untuk mereka harus memiliki jiwa kewiraswastaan yang tinggi, misalnya harus ulet, inovatif, dan kreatif. Dengan demikian mereka dapat mengidentifikasikan dan menemukan peluang-peluang bisnis baru, dan dapat mengantisipasi secara dini kemungkinan dampak perubahan lingkungan bisnis terhadap kelangsungan usaha secara akurat.

4.      Koperasi harus mampu mengembangkan sumber daya manusia.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia sering dianggap sebagai faktor utama perusahaan besar dan menengah dalam usaha memenangkan persaingan pasar yang semakin komplek. Kalau koperasi mau bersaing secara fair dengan perusahaan-perusahaan maka investasi untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia sudah saatnya mendapatkan perhatian utama. Agar dapat mengimbangi  kemampuan prusahaan-perusahaan besar dan menengah. Sumber daya manusia koperasi harus bersaing dibidang pengetahuan, kecakapan manajerial, dan keterampilan teknis.
DAFTAR PUSTAKA :                                                                                     
Subandi. (2010). Ekonomi Koperasi : Teori dan Praktek. Bandung: Penerbit Alfabeta


Komentar

Postingan populer dari blog ini

BAB 9: PENILAIAN PRESTASI KERJA

Perencanaan Bisnis & Contoh Proposal Bisnis Catering

BAB 8: PROMOSI DAN PEMINDAHAN