Cara Menjalankan Bisnis Catering

www.gunadarma.ac.id
PENGANTAR BISNIS
PERENCANAAN BISNIS “TASTY CATERING”


Nama     : Rachmah Auliawati
NPM       : 28216446
Kelas      : 1EB16


Proposal Perencanaan Bisnis Tasty Catering
Latar Belakang Masalah:
Menggeluti bisnis makanan selain menghasilkan keuntungan yang tinggi, makanan juga menjadi kebutuhan pokok bagi setiap orang. Jadi, dimanapun kita pasti membutuhkan makanan sebagai sumber pokok kehidupan. Menekuni bisnis pembuatan makanan memang membutuhkan ketekunan dan keuletan yang tinggi. Karena yang menjadi pertimbangan utama dalam menekuni bisnis ini adalah cita rasa masakan itu sendiri. Salah satu bisnis yang bisa digeluti dari bisnis makanan adalah usaha catering rumahan. Usaha catering rumahan merupakan usaha penyediaan aneka makanan untuk jumlah yang cukup besar. Usaha catering rumahan saat ini cukup diminati karena kebutuhan akan makanan tidak akan pernah ada habisnya, apalagi untuk penyediaan makanan dalam jumlah yang besar. Selain itu jika dilihat dari sudut pandang efisiensi dan biaya, usaha ini banyak menghemat biaya investasi usaha. Seperti tempat, dan peralatan rumah tangga dapat menggunakan yang telah ada sebagai langkah awal.
1.      Perencanaan ide
 Pada saat ini banyak orang yang ingin membuat acara atau kegiatan secara simpel dan efisien. Contohnya dalam hal penyiapan makanan dan hidangan. Biasanya mereka lebih memilih untuk memesan makanan daripada membuatnya sendiri dengan alasan pertimbangan waktu dan tenaga walaupun memang sedikit mahal. Dari pemikiran inilah saya mempunyai ide untuk membuat bisnis catering makanan.
2.      Perencanaan Usaha
v  Dalam memulai usaha kita wajib melakukan perencanaan usaha seperti menentukan lokasi yang akan kita pilih sebagai sarana usaha yang kita buat. usahakan untuk mencari lokasi yang strategis agar lebih dikenali oleh semua orang dan tentunya akses menuju lokasi usaha yang kita dirikan sangatlah mudah. Sebenarnya dalam usaha ini bisa didirikan dimana saja, baik didesa maupun dikota, namun dengan syarat lokasi harus strategis karena dengan lokasi yang strategis akan banyak orang yang menggunakan jasa catering kita. Lokasi strategis disini adalah lokasi yang ramai dengan jumlah penduduk yang padat. Rencana yang akan saya pilih untuk lokasi usaha catering ini adalah rumah saya sendiri. Karena kebetulan rumah saya sangat strategis dengan padatnya penduduk, lagi pula rumah saya sendiri sangat dekat dengan pasar jadi akan memudahkan saya dalam membeli bahan-bahan yang dibutuhkan dan tentunya menghemat tenaga karena tak perlu jauh-jauh untuk berbelanja.
v  Perencanaan usaha juga meliputi persiapan dalam melengkapi peralatan yang dibutuhkan. Dalam usaha catering kita akan sangat membutuhkan banyak peralatan dapur, seperti peralatan masak, tetapi menurut saya, saya tidak harus mengeluarkan biaya banyak untuk membeli peralatan dapur karena saya mendirikan usaha dirumahan jadi saya bisa menghemat pengeluaran untuk membeli peralatan dapur, dengan memanfaatkan alat-alat memasak yang ada dirumah yang masih layak digunakan dalam waktu jangka panjang. jadi jika ingin membeli peralatan maka dipilah pilah terlebih dahulu. Jika masih ada dirumah, gunakan dulu yang ada dirumah untuk menghemat biaya pengeluaran.
v  Peralatan makan
Peralatan makan yang dibutuhkan untuk setiap usaha cetering tidak sama, tergantung pada konsep katering itu sendiri. Untuk usaha catering pesta peralatan makan yang wajib dimiliki adalah piring, sendok, garpu, aneka alat pemanas lauk, mangkuk, meja dll. Sedangkan untuk catering rantangan, peralatan yang wajib dimiliki adalah rantang makan, box atau wadah laiinya yang dapat memuat nasi dan lauknya. Karena kali ini saya ingin mendirikan usaha baru maka saya memilih usaha catering rantangan terlebih dahulu setelah itu baru melebar ke usaha kateringan untuk pesta. Karena usaha cateringan untuk pesta sangat membutuhkan dana yang lebih besar.
v  Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1096/Menkes/PER/VI/2011 tentang Higiene Sanitasi Jasaboga (“Permenkes 1096/Menkes/PER/VI/2011”), disebutkan bahwa usaha catering terdiri dari 3 golongan yakni golongan A, B, dan C.
Untuk jenis usaha katering yang saya dirikan ternyata tidak perlu mendirikan izin karena dalam peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1096/Menkes/PER/VI/2011 ternyata usaha catering rumahan termasuk dalam golongan A. Dan golongan A sendiri tidak membutuhkan izin karena usaha yang didirikan termasuk dalam usaha kecil dan dapat berjalan tanpa badan usaha. Dan jika diperjelas usaha yang saya dirikan termasuk dalam Sub Golongan A2 karena saya akan mempekerjakan tenaga kerja.
Golongan
Lingkup layanan
Sub layanan dan lingkup layanan










Golongan A










Kebutuhan masyarakat umum
Sub Golongan A1 = Kebutuhan masyarakat umum dengan pengolahan makanan yang menggunakan dapur rumah tangga dan dikelola oleh keluarga.
Sub Golongan A2= Kebutuhan masyarakat umum dengan pengolahan makanan yang menggunakan dapur rumah tangga dan mempekerjakan tenaga kerja.
Sub golongan A3= Kebutuhan masyarakat umum dengan pengolahan makanan yang menggunakan dapur khusus dan mengerjakan tenaga kerja.

Golongan B






Kebutuhan masyarakat dalam kondisi tertentu seperti : asrama haji, asrama transito, industri, pabrik, fasilitas pelayanan kesehatan

Tidak ada. Golongan B sering disebut corporate catering dan biasanya menggunakan dapur khusus dan mempekerjakan tenaga kerja.

Golongan C
Kebutuhan masyarakat didalam angkut umum internasional
Tidak ada. Golongan C menggunakan dapur dan mempekerjakan tenaga kerja

v  Untuk usaha katering ini sendiri saya dan keluarga sepakat untuk memberi nama “TASTY CATERING”  dengan Motto = “KUALITAS MANTAP, HARGA RAKYAT, RASA NIKMAT”
v  Visi : Menyajikan makanan siap saji yang berkualitas, terjamin  dan terbaik untuk konsumen.
Misi : membuat berbagai macam makanan sesuai dengan pemesanan konsumen, yang berorientasi kepada kepuasan konsumen.
Ini adalah Logo dan merk untuk perusahaan catering kami. Dengan adanya logo ini diharapkan semua masyarakat dapat mengingat dan mengenali usaha katering kami
.
3.      Perencanaan Pemasaran
v  Target Market
Untuk sasaran dari produk ini adalah semua kalangan masyarakat dari mulai untuk anak-anak, remaja dan orang dewasa sehingga sasaran pemasaran dari produk makanan ini bisa cukup luas.



v  Daerah Pemasaran (Market Segmenting)
Untuk daerah pemasaran produk ini yaitu baru sekitar wilayah area proses produksi dan tempat-tempat tertentu khusussnya di daerah Kendal karena masih dalam tahap promosi.


v  Analisa SWOT :
1.      Strength ( Kekuatan )
Membuka usaha makanan seperti nasi box saat ini cukup menjanjikan karena dewasa ini masyarakat yang cenderung konsumtif dan memperhatikan efisiensi waktu, tempat dan tenaga, mereka lebih memilih hal seperti ini ditangani oleh pihak tertentu yang kompeten.
2.      Weaknesses ( Kelemahan )
Kelemahan pada usaha ini terdapat pada pemasarannya. Pemasaran yang     hanya mengandalkan pesanan terkadang hanya berpatok pada waktu tertentu. Jadi kami harus handal melobi pihak yang menjadi target pasar.
3.      Opportunities( Peluang )
Peluang bisnis ini aka sangat menjanjikan sekali, hal ini dikarenakan saingan untuk usaha ini dikatakan belum terlalu banyak. Selain itu kita juga dapat mengurangi jumlah pengangguran didaerah tempat kita tinggal. Karena kita dapat mempekerjakan orang-orang disekitar kita untuk membantu usaha yang sedang kita jalankan ini.
4.      Threats( Ancaman )
Ancaman untuk usaha ini sendiri adalah makanan ini akan cepat basi. Hal ini dapat disebabkan pada saat pemasaaran makanan tersebut sudah dimasukan dalam kemasan karena proses pemasaran tidak dilakukan dengan cara produksi langsung ditempat/pasar. Ancaman yang lain adalah akan banyaknya pihak lain yang meniru usaha kita ini. Hal ini tentu akan membuat saingan yang baru bagi kita.

v  Baruan pemasaran (Marketing Mix)
terdiri dari 4 elemen (Price+Place+Promotion). UNTUK PRODUK, Kita mesti mensurvai para pesaing-pesaing kita . Misalnya saja, menentukan apa, 10 menu terpopuler untuk katering di tempat kita . Contoh, bagaimana caranya membuat nasi goreng kita beda dan terlihat lebih unik serta kalau bisa catering yang kita tawarkan bisa lebih murah.
Untuk harga sendiri kami menawarkan berbagai harga tergantung banyaknya lauk  itu sendiri. Dengan mempertimbangkan segala aspek kami memilih suplier bahan yang terjamin dan murah. Jadi kami bisa menjual produk kami semurah mungkin.



CONTOH DAFTAR MENU NASI KOTAK
Daftar Menu
Harga
·         Nasi kuning
·         Mie
·         Kering tempe
·         Ayam goreng
·         Perkedel
·         Kerupuk udang


Rp.8.000
·         Nasi putih
·         Urap – urap
·         Trancaman
·         Ayam bumbu rujak
·         rempeyek




Rp. 8.000

            Dan lain-lain tergantung pesanan konsumen .
Untuk Sistem Promosi sendiri kami mempromosikan usaha kami kepada masyarakat terdekat terlebih dahulu. mengenalkan usaha kami dan produk-produk makanan apa saja yang dapat kami buat. tidak tanggung-tanggung juga kami akan mempersiapkan dan menyajikan berbagai menu dalam setiap acara arisan keluarga, RT, atau perkumpulan yang kami ikuti. Dan kami tentunya akan meminta komentar dengan senang hati. Menurut saya dari sini kepercayaan kepada kami akan muncul dan akan tersebar dari mulut ke mulut, dan terkadang ini lebih efektif dibandingkan kita menyebar brosur. Tetapi jika usaha sudah mulai berjalan kami akan mulai menyebarkan brosur dan mungkin memasang spanduk iklan ditempat-tempat yang strategis agar lebih dikenali oleh semua orang.
v  Anggaran Usaha
Untuk modal awal memulai usaha ini relatif sedikit dana yang dikeluarkan, karena usaha ini merupakan home industries maka hanya diperlukan biaya sebesar Rp.5000.000,- yang diperoleh dari dana pribadi.
v  Strategi keuangan
Dana berasal dari modal pribai, apabila terjadi lonjakan permintaan/konsumen maka akan dicoba menambah modal melalui pinjaman dana melalui lembaga keuangan bukan bank atau dari bank sekaligus.
4.      Perencanaan SDM
v  Strategi Operasional
Untuk menjadi seorang wirausahawan di bidang makanan tidak harus menjadi ahli masak dulu, tetapi yang terpenting adalah mampu mengelola usaha itu, sementara untuk tenaga ahli yang dapat memasak akan dilakukan perekrutan.
Kali ini saya akan merekrut 5 karyawan dulu karena ini masih tahap baru semoga kedepannya kami bisa merekrut lebih banyak lagi untuk mengurangi tingkat pengangguran didaerah kami

5.      Perencanaan produksi
Kegiatan usaha yang akan kami kembangkan meliputi pembuatan catering ini dibuat sendiri dan pemasaran produk yang dipasarkan dengan cara pemesanan dan jasa lain terkait dengan produk-produk tersebut.
Untuk pembuatan produk sendiri kami mengerjakannya secara bersih, higienis dan tentunya terjamin karena kami mementingkan kebersihan dan kesehatan makanan.
Kami juga menyediakan pesanan berupa snack seperti kue, jajanan pasar untuk kebutuhan rapat, acara pengajian, dll.
6.      Perencanaan Modal Usaha
No
Nama Akun
Debet
Kredit
1.

2.

3.


Kas
       Modal
Perlengkapan
      Kas
Peralatan
      Kas

Jumlah
Rp. 5.000.000

Rp. 1.000.000

Rp. 500.000


Rp. 6.500.000

Rp. 5.000.000

Rp. 1.000.000

Rp. 500.000

Rp. 6.500.000
Modal usaha ini kami peroleh dari dana pribadi sebesar Rp.5.000.000,- untuk membeli perlengkapan yang dibutuhkan, kami mengeluarkan uang sebesar Rp.1.000.000. untuk membeli peralatan kami mengeluarkan uang sebesar Rp.500.000.
Untuk proyeksi penjualan selama 1 bulan kami menargetkan minimal mendapat 4 kali pesanan yaitu :
·         2 x Partai Besar (Minimal 200 Porsi @ Rp. 8.000)
2 x (200 Porsi x Rp 8.000= Rp 3.200.000,00
2 x Partai Kecil (Minimal 50 Porsi @ Rp 8.000,00)
2 x (50 Porsi x Rp 8.000,00) = Rp 800.000,00 +
Perkiraan Pendapatan minimal 1 bulan Rp 4.000.000
Jurnal Transaksi dalam 1 bulan
1. Biaya Angkut (4 @ Rp 50.000,00)= Rp 200.000
2. Biaya Tenaga Kerja (5 orang @ Rp 50.000,00 x 4 Pesanan)
Biaya Tenaga Kerja Rp 1.000.000,00
3. Biaya Bahan Baku(@ Rp 4.000).
Rp 4.000 x 500 Porsi = Rp 2.000.000
Biaya Bahan Baku Rp 2.000.000
No
Nama akun
Debet
Kredit
1

2

3
Beban Angkut
   Kas
Beban gaji karyawan
  Kas
Biaya rupa-rupa (bahan baku)
  Kas
Jumlah
Rp. 200.000

Rp.1.000.000

Rp. 2.000.000


Rp. 3.200.000

Rp. 200.000

Rp.1.000.000


Rp. 2.000.000
Rp. 3.200.000

Laporan Laba/Rugi dalam 1 bulan
Laporan Laba/Rugi
Pendapatan=                                                         Rp. 4.000.000
Beban-beban:
·         Beban angkut     Rp. 200.000
·         Beban gaji          Rp. 1.000.000
·         Biaya rupa-rupa Rp. 2.000.000
   Total Beban                               (Rp. 3.200.000)
Laba :                                                                     Rp. 800.000
Jadi dalam sebulan kita bisa mendapat untung sebesar Rp.800.000 untuk 4 kali pesanan. Jika bisa diusahakan lebih maka keuntungan yang akan didapat akan jauh lebih besar.
7.      Perencanaan Target Bisnis
Untuk target bisnis ke depannya adalah kami berharap bisa sukses dan bisa mengembangkan bisnis catering ini menjadi lebih besar dan mencakup wilayah yang luas. Strategi yang kami gunakan untuk pengembangan usaha kami di masa mendatang yaitu dengan menambah modal untuk terus memperbaiki proses produksi dan promosi produk kami. Memperbaiki atau meningkatkan kualitas makanan, selain itu kami juga akan memperbaiki sistem manajemen dan menambah jumlah pegawai agar bekerja lebih efektif lagi sesuai dengan bagian bagiannya masing-masing. Dengan strategi yang sedemikian diharapkan usaha kami akan tetap tumbuh dan berkembang biak.
Kesimpulan :
Usaha catering rumahan memang sangat menggiurkan, selain mendapatkan keuntungan yang besar kita juga dapat menyalurkan hobbie kita yang suka dengan memasak. Memang dalam membuat atau memulai bisnis usaha catering ini kita memang tidak memerlukan dana yang terlalu besar karena bisnis catering rumahan ini dapat kita dirikan dirumah kita sendiri. Walaupun menggunakan biaya yang tidak begitu besar tetapi kita perlu persiapan dan perlu sebuah perencanaan bisnis (business plan). Perencanaan bisnis ini diperlukan untuk mengantisipasi masalah yang akan datang dimasa mendatang nanti. Dengan adanya perencanaan bisnis ini paling tidak kita bisa meminimalisir masalah yang akan datang nantinya. Dan dengan adanya perencanaan bisnis ini kita menjadi jelas tentang alur usaha yang akan kita jalankan seperti apa untuk kedepannya.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

BAB 9: PENILAIAN PRESTASI KERJA

Perencanaan Bisnis & Contoh Proposal Bisnis Catering

BAB 8: PROMOSI DAN PEMINDAHAN