Seleksi Tenaga Kerja dan Penempatan
MAKALAH
MANAJEMEN
SUMBER DAYA MANUSIA
SELEKSI
TENAGA KERJA DAN PENEMPATAN
Disusun
Oleh:
Kartika Puspasari (23216827)
Rachmah Auliawati (28216446)
Tri Atmi Sela Fitri (27216423)
Widy Cinthya Yusuf (27216635)
Kelas: 4EB12
FAKULTAS
EKONOMI/AKUNTANSI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2019/2020
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Sumber daya manusia
merupakan faktor produksi yang harus ada dan relatif lebih penting bagi
organisasi, karena hampir seluruh kegiatan operasional organisasi dilakukan
oleh manusia. Pencapaian tujuan organisasi sangat bergantung pada kualitas
sumber daya manusia. Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas,
organisasi harus merancang sistem pengadaan karyawan yang tepat, salah satunya
adalah dengan mengadakan proses seleksi. Setelah proses seleksi selesai
dilakukan, organisasi perlu menempatkan para calon karyawan yang telah diterima
pada jabatan-jabatan yang dibutuhkan organisasi dan sesuai dengan kemampuan
mereka masing-masing, sehingga para calon karyawan tersebut dapat bekerja
dengan maksimal.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa,
rumusan masalah terkait dengan hal tersebut ialah:
1.
Seperti apa gambaran umum
seleksi dan penempatan?
2.
Bagaimana proses seleksi?
3.
Bagaimana syarat-syarat
seleksi dan penempatan?
4.
Bagaimana tes keabsahan dan
bentuk-bentuk keabsahan?
5.
Apa saja metode-metode
seleksi dan penempatan?
6.
Bagaimana kendala dalam
memilih metode seleksi dan penempatan?
C.
Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui gambaran
umum seleksi dan penempatan.
2.
Untuk mengetahui
proses-proses seleksi.
3.
Untuk mengetahui
syarat-syarat dalam seleksi dan penempatan.
4.
Untuk mengetahui tes
keabsahan serta bentuk-bentuk keabsahan.
5.
Untuk mengetahui
metode-metode dalam seleksi dan penempatan.
6.
Untuk mengetahui kendala
dalam memilih metode seleksi dan penempatan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN SELEKSI DAN PENEMPATAN
1.
SELEKSI
Proses pencarian karyawan untuk menyeleksi calon
tenaga kerja yang dianggap memenuhi kriteria yang sesuai dengan karakter
pekerjaan yang dilamar.
·
Sasarannya :
Membuat suatu rekomendasi untuk menolak atau menerima
calon tenga kerja berdasarkan suatu dugaan tentang potensi-potensi dari calon
tenaga kerja untuk berhasil dalam bekerja.
Dalam proses managerial ada suatu
aktivitas kerja membuat suatu rekomendasi untuk menolak atau menerima calon
tenga kerja berdasarkan suatu dugaan tentang potensi-potensi dari calon tenaga
kerja untuk berhasil dalam bekerja.
Kegiatan ini dikenal sebagai...
a.
penempatan
b.
seleksi
c.
rekomendasi tenaga kerja
d.
penilaian calon tenaga kerja
e.
penyaringan tenaga kerja
·
Tugasnya :
Mengevaluasi sebanyak mungkin
kandidat untuk menyaring dan memilih seseorang atau beberapa orang yang paling
memenuhi syarat kerja.
2.
PENEMPATAN
Menempatkan karyawan pada bidang
pekerjaan yang dianggap sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya (pengetahuan,
keterampilan dan keahlian).
·
Sasarannya :
Membuat suatu rekomendasi untuk
mendistribusikan kandidat pada pekerjaan berdasarkan suatu potensi-potensi yang
dimiliki kandidat untuk berhasil pada pekerjaannya.
·
Tugasnya :
Mengevaluasi kandidat untuk
dicocokkan antara kualifikasi yang dimiliki dengan persyaratan yang sudah
ditetapkan.
B.
PROSES
SELEKSI
Proses seleksi
merupakan serangkaian metode yang digunakan untuk memperoleh informasi tentang
pengetahuan, keterampilan dan kemampuan calon karyawan. Setiap tahap dalam
proses seleksi akan diperoleh informasi tentang calon karyawan, kemudian
dicocokkan dengan persyaratan pekerjaan. Calon karyawan yang memenuhi persyaratan
akan mengikuti tahap seleksi berikutnya. Setiap tahap dalam proses seleksi akan
berkurang jumlah calon karyawan yang ikut pada tahap selanjutnya.
Sebagian perusahaan
menentukan proses seleksi untuk mendapatkan calon karyawan yang terbaik, sesuai
dengan persyaratan pekerjaan. Berbagai bentuk proses seleksi dilakukan bergantung pada
ukuran perusahaan (corporate size), sifat-sifat pekerjaan (job
characteristics), jumlah pelamar dan
kepentingan penarikan. Ukuran perusahaan menentukan proses seleksi yang dilakukan
untuk memperoleh karyawan yang sesuai dengan kemampuannya. Proses
seleksi dapat dilaksanakan dalam waktu yang singkat, sehari atau dua hari.
Tetapi, juga dapat dilaksanakan dalam waktu yang lebih lama, tiga hari bahkan
bahkan membutuhkan waktu seminggu, tergantung kebutuhannya. Semakin lama proses
seleksi dilaksanakan, maka semakin selektif perusahaan untuk mendapatkan
karyawan yang baik. Perusahaan-perusahaaan besar umumnya membuthkan proses
seleksi yang lama karena mendapatkan pelamar dalam jumlah besar.
Proses seleksi terdiri
paling sedikit delapan langkah yang dapat ditempuh. Perlu dikatakan bahwa tidak
semua langkah tersebut harus ditempuh. Misalnya, dalam hal orang dalam yang
diseleksi dalam rangka alih tugas atau promosi, ada langkah-langkah tertentu
yang tidak perlu lagi ditempuh karena organisasi khususnya satuan kerja yang
mengelola sumber daya manusia sudah memiliki informasi yang peroleh dengan
mengambil langsung dengan langkah-langkah tertentu itu, misalnya informasi
tentang kondisi kesehatan pegawai yang bersangkutan.
Langkah-langkah yang biasanya ditempuh
dalam proses seleksi ialah :
1.
Penerimaan Surat Lamaran
Sesungguhnya proses seleksi
berlangsung dua arah dalam arti bahwa organisasi pemakai tenaga kerja
menyeleksi para pelamar dan di lain pihak para pelamar memilih organisasi
dimana di berharap akan berkarya.
2.
Penyelenggaraan Ujian
Pada dasarnya terdapat jenis tes
yang ditempuh oleh para pelamar, yaitu: tes psikologi, tes pengetahuan, tes
pelaksana pekerjaan
3.
Wawancara Seleksi
Wawancara sebagai alat seleksi
merupakan pembicaraan formal antara pe rekrut dengan pelamar.Karena wawancara
dianggap sebagai instrumen seleksi pelamar yang sangat penting pemahaman
tentang proses wawancara menjadi relevan dan wajar mendapat perhatian yang sungguh-sungguh
pada dasarnya proses wawancara melibatkan pengambilan lima langkah:
a.
Persiapan wawancara
b.
Penciptaan keserasian hubungan.
c.
Tukar menukar informasi.
d.
Mengakhiri wawancara.
e.
Penilaian.
f.
Pengecekan latar belakang pelamar dan
surat-surat referensi.
4.
Pengecekan Latar Belakang Pelamar dan
Surat-Surat Referensi
Salah satu langkah yang keseluruhan
proses seleksi ialah mengharuskan pelamar melengkapi dokumen lamarannya dengan
surat-surat referensi. Permintaan informasi referensi dari orang-orang tertentu
merupakan usaha yang sistematik untuk mengetahui lebih mendalam latar belakang
seorang pelamar.
5.
Evaluasi kesehatan
Evaluasi medis pada dasarnya
dimaksudkan untuk menjamin bahwa pelamar berada dalam kondisi fisik yang sehat.
dua cara umum di tempuh dalam proses ini. Pertama pelamar diminta melampirkan
surat keterangan dari dokter. Kedua melakukan sendiri evaluasi medis dengan
cara mengharuskan pelamar menjalani tes kesehatan menyeluruh di tempat
pemeriksaan dan oleh dokter yang ditunjuk oleh organisasi.
6.
Wawancara oleh manajer yang akan menjadi
atasan langsung.
Dalam manajemen SDM dewasa ini
semakin dirasakan pentingnya keterlibatan para penyelia yang akan menjadi
atasan langsung pelamar dalam proses seleksi. Bahkan dalam banyak organisasi
kecenderungan kuat dewasa ini adalah memberikan wewenang dan kata terakhir
kepada para penyelia untuk memutuskan siapa diantara para pelamar siapa yang
diterima dan siapa yang ditolak.
7.
Pengenalan pekerjaan
Pengenalan dimaksudkan agar para
calon karyawan mengetahui dan memahami kultur, nilai-nilai, kebiasaan-kebiasaan
organisasi.
8.
Keputusan atas lamaran.
Langkah terakhir dalam proses
seleksi ialah pengambilan keputusan tentang lamaran yang masuk. Siapapun yang
pada akhirnya mengambil keputusan atas lamaran yang diterima, apakah diterima
atau ditolak, yang jelas ialah bahwa dua hal penting mendapat
perhatian. Pertama merupakan tindakan yang sangat ethis sekaligus
merupakan langkah penting dalam menjaga citra positif suatu organisasi apabila
para pelamar yang lamarannya tidak diterima segera diberitahukan
tentang penolakan tersebut. Kedua seluruh dokumen lamaran dari para
pelamar yang diterima untuk bekerja perlu disimpan dengan baik dan rapi karena
berbagai informasi yang terkandung dalam dokumen tersebut akan sangat
bermanfaat dikemudian hari dalam membina dan mengarahkan karier pegawai yang
bersangkutan.
C. SYARAT-SYARAT SELEKSI DAN PENEMPATAN
Seleksi dan penempatan merupakan
serangkaian kegiatan yang dilaksanakan untuk mengetahui apakah pelamar diterima
atau ditolak, atau jadi tidaknya penempatan pekerja pada posisi yang baru.
Efektifitas fungsi seleksi dan penempatan ditentukan oleh beberapa syarat
penting dan informasi yang dibutuhkan
Syarat-syarat yang dimaksud adalah:
a.
Informasi analisis jabatan, yang memberikan diskripsi
jabatan, spesifikasi jabatan dan standar-standar prestasi yang disyaratkan
setiap jabatan;
b.
Rencana-rencana sumber daya manusia, yang memberikan
informasi kepada manager tentang tersedia / tidaknya lowongan pekerjaan dalam
organisasi;
c.
Keberhasilan fungsi rekrutmen, yang akan menjamin
manager bahwa tersedia sekelompok orang yang akan dipilih
D.
Tes
Keabsahan (Validation) dan Bentuk-Bentuk Keabsahan
Tes validasi adalah
penentuan cakupan apakah suatu alat seleksi bersesuaian dengan syarat
pekerjaan. Dimana terdapat 3 strategi validitas, yaitu:
1.
Empirical Validation, ini dikenal dengan
keabsahan kriteria (criterion validation) yang menghendaki bahwa suatu angka
test dalam pengertian statistik dapat dikorelasikan secara signifikan dengan
unsur penting dari performansi kerja. Sehingga tes ini akan memakan waktu dan
uang dan dapa menjadi tidak praktis bagi organisasi yang mempekerjaan sedikit
orang pada suatu klas pekerjaan.
2.
Construct Validation, adalah tes yang
mengidentifikasikan ciri-ciri psikologis atau ketangkasan yang dikaitkan dengan
keberhasilan kinerja pekerjaan tersebut. Ini membutuhkan jasa konsultan yang
valid dan independen. Dan tes ini merupakan metode pilihan untuk jabatan
pemerintahan dalam rangka peningkatan produktifitas dan kejelasan harapan
kinerja.
3.
Content Validation, tes ini menuntut
adanya kualifikasi minimum yang logis yang dikaitkan dengan kewajiban dari
jabatan yang akan ditempati, standar kinerja realistik, ketrampilan,
pengetahuan sesuai dengan SKAs. Tes ini juga dapat digunakan untuk kriteria
seleksi dan promosi dengan mengukur kinerja seorang pekerja.
E.
Metode-Metode
Seleksi dan Penempatan
Dalam proses seleksi
adalah menetapkan kualifikasi minimal bagi suatu jabatan melalui analisis
jabatan ini berkaitan dengan metode-metode tertentu yang di untuk mengukur
kualifikasi-kualifikasi dari pelamar atau pekerja. Ada (9) metode
yang biasanya digunakan, yakni:
1.
Tinjuan Data Biografis
Tinjuan mengenai pendidikan dan
pengalaman dari seorang pelamar, melalui proses seleksi. Sekalipun
pendidikan dan pengalaman bukan merupakan kriteria yang penting, tetapi bisa
digunakan untuk tujuan-tujuan penting lain.
2.
Tes ketangkasan
Tes ketangkasan tidak mahal secara
relatif untuk di laksanakan dan dicatat, dengan tingkat kepercayaan yang
tinggi.
3.
Tes kemampuan
Tes ini mengukur luasnya kemampuan umum
atau ketrampilan-ketrampilan yang berkaitan dengan tingkat kinerja pekerjaan
melalui empirical atau construct validation.
4.
Tes performansi
Semakin dekat test kemampuan merangsang
tugas-tugas pekerjaan dan konteks yang aktual. Test tersebut semakin menjadi
test performansi.
5.
Referensi
Referensi merupakan metode seleksi yang
penting, dipakai untuk memeriksa pendidikan dan riwayat-riwayat atau untuk
memperoleh keterangan tentang kepribadian atau ketrampilan pelamar.
6.
Evaluasi performansi
Evaluasi performansi sebelumnya sering
di pakai untuk menilai potensi bagi penugasan kembali atau promosi, atau bahkan
persyaratan bagi lowongan promosi tertentu.
7.
Wawancara
Wawancara-wawancara akan memberikan
kesempatan kepada organisasi untuk mengamati kinerja atau penampilan seorang
pelamar dan ketrampilan-ketrampilan antar perorangan, dan untuk menanyakan
hal-hal yang tidak di muat dalam from-from lamaran.
8.
Pusat-pusat penilaian
Pusat-pusat penilaian berusaha untuk
memperkenalkan beberapa pelamar dengan keadaan-keadaan kerja yang
merangsang supaya menekankan kinerjanya pada tugas-tugas yang berkaitan dengan
pekerja.
9.
Masa
percobaan
Masa percobaan memiliki faktor validitas
dan reliabilitas yang mungkin tinggi karena metode ini mengukur kinerja aktual
pada kerja.
F. KENDALA
DALAM MEMILIH METODE SELEKSI DAN PENEMPATAN
Beberapa kesulitan dan kendala dalam
memilih diantara kesembilan metode seleksi dan penempatan, yaitu:
a.
Tingkat validitas yang berbeda dan keterkaitan kerja
yang berbeda;
b.
Masing-masing metode mempunyai tingkat reliabilitas
atau kekonsistenan angka bagi seorang pelamar dibandingkan waktu;
c.
Metode tersebut mempunyai tingkat biaya yang bervariasi,
dari yang mulai tidak mahal hingga biaya yang sangat mahal;
d.
Orientasi nilai (efiensi, kepentingan, keadilan) dari
sebuah organisasi juga mempengaruhi dalam pemilihan metode seleksi dan
penempatan.
BAB
III
KESIMPULAN
Seleksi adalah metode
dan prosedur yang dipakai oleh bagian personalia (perusahaan) waktu memilih
orang untuk mengisi lowongan pekerjaan. Dalam seleksi dan penempatan sangat
ditentukan syarat-syarat penting yang dapat menjadikan efektifitas fungsi
seleksi dan penempatan. Syarat-syarat yang dimaksud adalah informasi analisis
jabatan, rencana-rencana sumber daya manusia dan keberhasilan fungsi rekrutmen.
Dalam proses seleksi
adalah menetapkan kualifikasi minimal bagi suatu jabatan melalui analisis
jabatan, hal ini berkaitan dengan metode-metode tertentu untuk mengukur
kualifikasi-kualifikasi dari pelamar atau pekerja. Dalam seleksi penerimaan
pegawai baru juga harus melalui tahapan-tahapan, langkah yang dapat ditempuh.
Setelah proses seleksi dilalui langkah selanjutnya yaitu penempatan, dimana
dalam hal ini seorang pegawai baru akan ditempatkan pada posisi-posisi tertentu
dengan tanggung jawab yang tertentu pula. Penempatan ini tidak hanya berlaku
bagi karyawan baru, tetapi berlaku pula bagi karyawan lama.
DAFTAR
PUSTAKA
Handoko, Hani, Manajemen Personalia dan SDM,
Yogyakarta: BPFE, 2001.
Hasibuan, Malayu S. P. Manajemen SDM, Jakarta : Bumi Aksara,
2007.
Mathis, Robert L dan John H Jackson, Manajemen SDM, Jakarta: Salemba Empat,
2001.
Tulus, Moh. Agus, Manajemen SDM, Jakarta: Gramedia, 1996.
Komentar
Posting Komentar